Terlahir di dunia yang keras,
lingkungan yang keras , penuh kegelapan dan hal-hal yang tak sesuai dengan apa
yang diharapkan. Ini bukan hanya permasalahan politik, atau hak-hak yang
terampas, namun juga permasalahan sosial
dan senioritas yang sudah tidak lagi berdiri diatas porosnya. Mengatasnamakan
kepentingan orang banyak dan pengabdian masyarakat, membawa tradisi tidak baik pada
generasi penerus yang mereka anggap sebagai idealisme kedudukan.
Tulisan ini adalah buah dari ketidak
berdayaan seorang muda yang mencari titik keadilan. Banyak yang mengatakan, jangan sesekali menentang orang-orang yang
memimpin mu, meski pun ia salah. Karena kekuasaan dan tahta yang mereka miliki
lebih memungkinkan dirinya untuk mempengaruhi segala hal yang ada di sekitar
mu. Mereka akan mengacam posisimu, membeli loyalitas orang-orang terdekatmu dan
menusuk mu secara perlahan-lahan , hingga akhirnya kau berlutut dihadapan
mereka yang memiliki kekuasaan. Mereka-mereka itu tidak lebih dari sekedar
binatang ternak yang mecari perhatian, tetapi jika kau terlalu dekat, maka
sosoknya yang hangat akan berubah menjadi seperti singa yang lapar dan siap
memangsa mu. Di negeri ini, orang-orang lemah akan terlihat semakin lemah apabila
hanya terdiam menghadapi nasib, namun hidup mereka akan terancam apabila
bersuara lebih kencang dari para pemimpinnya. Hanya di negeri ini lah uang bisa
membeli segalanya.
Tidak ada seorang pun yang mengenal saya , mungkin juga anda, saat kita
menentang segala keputusan yang dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai
kebenaran. Dibalik layar para sahabat penuh semangat mendukung saya untuk
membela hak-hak bersama, melawan orang yang berkuasa, dan mengungkapkan segala kritikan
yang penuh ketidakpuasan. Tapi apa yang terjadi ketika mata para penguasa
mendelik , dengan suara yang lantang, wajah dan sapaan yang dingin menghampiri
, teman hanya tinggal bayangan yang tak lagi ada disamping saya, dibelakang,
atau pun didepan. Mereka takut akan kekuasaan, mereka takut akan tahta, mereka
takut menjadi pembela kebenaran, disaat itu lah orang-orang muda ini semakin
ternodai oleh kemunafikan.
Setelah itu para penguasa bukanlah
lagi menjadi orang-orang yang dianggap salah, bukan lagi lubang kotor yang
menghalangi jalan mereka. Tetapi mereka dipuja seperti dewa, dipuji layaknya
orang suci dan merasa aman di dekat para penguasa itu. Dan saya dimata mereka
hanyalah seorang anak kecil yang tak berdaya dan mencoba mendaki gunung yang
tinggi. Bahkan para sahabat hanya bungkam seolah tidak sekalipun hak mereka
pernah saya perjuangkan. Saya tidak pernah tahu apa yang ada didalam benak
mereka, takut?
Saya ingatkan kepada semua teman bermuka topeng disekeliling saya, tidak gentar sekalipun saya berjalan sendirian, meski anda bersama sang penguasa, namun kebenaran tetaplah kebenaran yang akan selalu didampingi oleh kaki tangan Tuhan.
Ghandi Mohammad
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan sopan, segala kritikan dan saran akan saya terima dengan senang hati asalkan terhindar dari kata-kata yang mengandung unsur porno, sara, dan kata-kata yang tidak menyenangkan.