Masih berkaitan denga tulisan saya mengenai PAMB  dan INAGURASI , pada tulisan kali ini saya ingin berbagi tentang kehidupan saya di kampus pasca penentangan yang saya lakukan pada dua kegiatan yang saya sebutkan tadi.

Mereka (beberapa senior) dikampus saya, secara tidak langsung pernah mengatakan bahwa saya akan menjadi sampah di kampus karena saya tidak mendukung dan ikut serta dalam kegiatan rutin kemahasiswaan (INAGURASI). Tepatnya sekitar satu tahun yang lalu saat saya masih semester satu (Maba) , saya menjadi salah seorang yang dibenci oleh seluruh  mahasiswa yang ikut serta dalam acara Inagurasi tersebut. Saya mendengar cerita teman saya sepulang inagurasi, mereka mengatakan para senior dan alumni menyebut-nyebut nama saya dan mencaci saya di acara tersebut.

Saya hanya bisa tertawa mendengar cerita itu, saya yakin mereka  merasa terhina karena saya telah membuat surat perjanjian pada para senior agar tidak berlaku sewenang-wenang terhadap juniornya pada acara Inagurasi. Surat perjanjian itu sama sekali tidak di gubris oleh hmj pda tahun 2011, jelas saya semakin menentang dan tidak mendukung / berpartisipasi sama sekali untuk acara tersebut. 

Ditahun kedua (2012), mereka kembali mengadakan acara Inagurasi tersebut. Saya kembali tidak berpartisipasi dalam acara tersebut, karena saya pikir acara inagurasi diluar kampus itu hanyalah budaya kekanak-kanakan para senior untuk menuntaskan dendam mereka yang sebelumnya pernah di buly oleh senior sebelumnya.

Lalu bagaimana dengan pendapat senior yang pernah mengatakan bahwa saya akan menjadi sampah di birokrasi kampus? Ternyata pendapat dia satu tahun lalu tidak terbukti hingga saat ini. Bahkan saya bersama dengan beberapa teman yang juga menentang acara tersebut (kaum minoritas di birokrasi kampus), mencoba untuk membuktikan kepada mereka bahwa kami bisa berdiri dan kami tak akan menjadi sampah. 

Tahun 2011 kami (kaum minoritas) berhasil membuat Seminar pendidikan hingga menghasilkan MOU dengan Quantum Elightenment Indonesia untuk bersama-sama mencerdaskan mahasiswa fakultas ekonomi Unimed. Dan pada November 2012 nanti kami akan mengadakan seminar yang lebih besar lagi, dengan jumlah peserta 2000 orang di Auditorium UNIMED. 

Seminar tersebut bertajuk Seminar Amal "Sukses, Muda, Dan Bahagia" 2000 Mawar Untuk Mawar. Seminar Amal tersebut kami dedikasikan untuk penderita kanker payudara bernama Mawar yang saat ini membutuhkan biaya untuk melakukan pengangkatan kanker dan melanjutkan hidupnya. Seminar ini langsung di setujui oleh Dekan Fakultas Ekonomi UNIMED, tanpa campur tangan HMJ. Kami mengadakan acara ini mengatasnamakan Event Organizer independent yang kami naungi yang berisi oleh orang-orang minoritas yang kmi namakan ION Production. Jelas ini membuat para mahasiswa penguasa di jurusan saya kebakaran jenggot, begitu juga mereka yang pernah merendahkan saya dan teman-teman saya hanya karena kami tidak mengikuti kegiatan inagurasi.

Mereka pasti berfikir, bagaimana kami (para kaum minoritas) yang selalu menentang keputusan HMJ bisa menjadi panitia acara besar dengan banyak sponsor untuk membuat 10 spanduk, untuk membuat 2000 lembar tiket, brosur, dan menyewa gedung Auditorium yang cukup mahal. Cuma sekedar mengingatkan, selagi kita berada dijalur yang benar dan melakukan hal yang perlu, bukan hal-hal seperti Inagurasi, Insya Allah kita akan mendapatkan kemudahan dari Tuhan. Dan buat orang-orang yang pernah merendahkan kami di kampus , sekarang siapa yang menjadi sampah?