Banting Harga, mungkin tulisan seperti ini lebih pantas di letakkan ditempat para pedagang baju atau penjual barang lainnya. Namun mengapa saya menggunakan kata tersebut di judul artikel saya kali ini? dan mengapa pula dihubungkan dengan KPK (Komisi Pemberantasa Korupsi) ??
Ini adalah suara saya setelah Bapak Ketua DPR, Marzuki Ali mengeluarkan suaranya " Kalau KPK tidak bersih dari Koruptor, ya lebih bagus dibubarkan saja". Menurut saya memang tidak ada yang begitu ganjil dalam pernyataan tersebut, namun di pernyataan berikutnya beliau kembali berwacana dan berkata seperti ini " lebih bagus semua koruptor dipanggil dan diampuni kesalahannya, tetapi himbau mereka untuk mengembalikan uang hasil korupsi dan membayar pajak kepada negara ".
Pernyataan ini yang menurut saya ganjil, kalau begini seolah pemerintah menganggap mereka tidak mampu lagi bermain kucing-kucingan dengan para koruptor. Sehingga harus memakai cara gampang saja, yaitu dengan mengampuni dosa mereka sebagai koruptor dan mengembalikan uang korupsi nya kembali pada negara. Itu pernyataan dari Ketua DPR loh, orang yang seharusnya mewakili suara rakyat. Tapi apakah pernyataan yang seperti itu sudah mewakili rakyat??
Saya rasa jawabannya tidak sama sekali. Bagaimana jadinya negeri ini apabila para koruptor diampuni?? mereka boleh sepuasnya dong korupsi?? kalau ketawan kan tidak lagi dipenjara, hanya mengembalikan uangnya dan membayar pajak saja. Bagi saya ini pernyataan yang konyol , apa lagi jika nantinya sudah menjadi agenda kerja DPR. Maaf loh Pak Marzuki Ali, bukan bermaksud merasa lebih pintar dari anda, tapi saya ini rakyat , saya berhak berbicara mengenai negara saya, tanah air saya, sah-sah saja kan rakyat mengeluarkan suara asalkan sesuai aturan yang berlaku, karena ini adalah negara demokrasi.
Dugaan kedua setelah pernyataan tersebut, jangan-jangan pihak DPR juga banyak niih yang tidak bersih dari korupsi, sehingga ketakutan melihat semakin berkomitmen nya lembaga KPK. Karena KPK juga kan sudah terbukti banyak menyelesaikan kasus-kasus korupsi, meskipun masih banyak juga kasus yang belum diselesaikan , namun pengalaman-pengalaman KPK juga sudah bisa membuat para koruptor bergetar.
Selanjutnya Pak Maruki juga berkata seperti ini, " KPK itu kan lembaga negara yang dibayar dari dana APBN , kalau tidak ada fungsinya , lebih bagus dibubarkan saja". Pernyataan yang konyol lagi bukan?, seharusnya Pak Marzuki terlebih dahulu membenahi lembaga yang ia pimpin yaitu DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) . Sebab di KPK yang diduga bermasalah kan orang-orang yang menaungi lembaga tersebut, lalu kenapa dianggap lembaganya tidak memiliki fungsi dan harus dibubarkan?? lalu bagaiman dengan DPR?? apa anda tidak melihat kelakuan anggota-anggota anda saat rapat DPR?? mungkin perlu saya ingatkan satu persatu kesalahan nya : tidur saat rapat, bertengkar, ngerumpi saat rapat, sibuk bermain ipad, membuka video porno. Sama saja kan seperti KPK?? anggotanya banyak yang bermasalah, jadi apakah DPR juga harus dibubar kan karena tidak memiliki fungsi penuh juga ?? DPR juga didanai dari APBN loh, uang rakyat loh. Saya tanyakan ini kepada Pak ketua DPR.
Ya menurut saya sebagai rakyat biasa, lebih baik membersihkan lembaga-lembaga pemerintahan dan hukum di Indonesia dari orang-orang yang bermasalah, jangan lembaganya dong yang harus dibubarkan. Apalagi jika harus membanting harga untuk mengampuni para koruptor. Dan buat Pak Marzuki Ali, tolong dong dibenahi juga anggota-anggota yang anda pimpin, biar semua jadinya bisa sama-sama membangun dan negeri ini tak lagi dirasuki kaum koruptor. Ingat pak, dengan membenahi DPR rakyat akan mengatakan anda adalah orang yang hebat dan bersih, dari pada harus mengeluarkan pernyataan yang seolah membanting harga dan membuat rakyat tidak lagi optimis akan pemerintahan di negeri ini. Kalau bukan anda-anda sekalian , siapa lagi yang harus kami percaya di negeri ini?? berperilaku lah sebagai orang yang berpendidikan dan beragama yang memiliki iman.
Mungkin hanya itu saja suara hati saya hari ini, semoga mereka (para pemimpin bangsa) mendengar dan mau merubah semua menjadi lebih baik. Ghandi Mohammad