apakah benar-benar mendengar?
Mulut yang tuhan ciptakan, apakah bersuara dengan benar?
Kekuasaan yang di amanah kan,
Apakah menjadi amanah yang benar?
Tanah kita masih subur,
air mengalir deras, alam penuh sumber daya yang makmur,
Dunia melihat dengan mata melotot kearah kita,tanah kita,
Lalu apa yang salah ?? siapa yang salah??
Hei Bapak yang duduk diatas sana,
sulitkah bagimu untuk menunduk kebawah dan melihat kenyataan ini?
Sulitkah bagi mu memegang tangan kami yang lusuh ini ?
Memeluk kami yang kedinginan,
Dan meratapi kami yang kelaparan?
Tanah yang kami pijak adalah ladang yang hijau
Yang kami tiduri adalah tambang emas - berlian
Dan kami mandi diantara derasnya aliran minyak yang bening
Rakyat kecil hanya bisa berorasi didepan ANJING peliharaannya
Merang-rang kepada MONYET-MONYET liar
Dan meratapi nasib bersama BABI hutan,
Sebab pemimpin dan antek-anteknya tak lagi mendengar
Nafsu membutakan mata mereka,
Menutup telinga dan mulut mereka rapat-rapat
Mengikat kaki dan tangan mereka dengan erat
Dan berjalan tanpa rasa bersalah
Dinding rumah mu tak bersuara
kaca mobil mu tak bergeming sedikitpun,
Dan pagar tinggi yang tertancap disekeliling istana mu tak bergetar kencang
Tak bisakah kau mendengar satu katapun dari mulut kami yang sudah tak berdaya ini?
Harus kah kami berbisik pada derunya senja,
Karena tak ada yang bisa kami lakukan ,
Hanya mampu Mengubah ilalang menjadi mahkota rakyat jelata
Dan kerdus sebagai Istana yang fana
Hanya mampu Mengubah ilalang menjadi mahkota rakyat jelata
Dan kerdus sebagai Istana yang fana
Ghandi Mohammad
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan sopan, segala kritikan dan saran akan saya terima dengan senang hati asalkan terhindar dari kata-kata yang mengandung unsur porno, sara, dan kata-kata yang tidak menyenangkan.