Mendengar kata polisi, apa yang anda pikir kan?? takut,seram,marah,sebel,atau senang?. Setiap orang  pasti mempunyai tanggapan masing-masing akan kata "polisi", dan tentunya memiliki pengalaman yang berbeda-beda dengan polisi atau bahkan tidak sama sekali. Dalam semboyan nya, polisi itu "siap melayani masyarakat". namun dalam penglihatan faktanya, tidak semua sesuai dengan semboyan. Beberapa polisi mungkin adalah polisi yang benar-benar menjalankan tugas nya dengan baik dan jujur. Namun sebagian lagi?? hal tiu lah yang patut di bahas dan di ungkap sisi lainnya.

Mungkin sudah banyak orang yang punya pengalaman buruk dengan polisi, baik dari kasus kriminal atau pun lalu lintas. Saya ambil contoh terdekat saja, yaitu pengalaman saya. Sekitar 3 tahun yang lalu,saya sempat mengalami suatu kejadian yang kurang menyenangkan dan tentunya merugikan bagi saya.Kejadian itu bukan kecelakaan atau pun pelanggaran,namun lebih seram dari itu,yaitu Perampokan.

Kronologis kejadian nya tidak usah di ceritakan secara detail ya, ntar saya dikira curhat lagi,hehehe. Yang jelas kejadian ini terjadi saat saya mengendarai sepeda motor bersama dua orang teman saya. Dan saat itu yang diambil dari saya hanyalah sebuah handphone (tapi tetap aja kesal). Setelah kejadian tersebut apa yang saya dan teman-teman saya lakukan?? tentunya kekantor polisi terdekat dong,bukan ke pemadam kebakaran ya, :p. 

Tiba dikantor polisi,kami harus mengantri menunggu untuk melaporkan kronologis kejadiannya seperti apa. Antrian nya cukup lama, saya mulai ngantri dari jam 4 sore,di suruh masuk jam 8 malam. Dalam pikiran saya, saya bisa lega saat menceritakan kronologis kejadian yang baru saja kami alami. Tapi apakah faktanya sama dengan apa yag saya pikirkan?? ternyata tidak, didalam ruangan kami diperlakukan bak seorang tersangka bukan seperti seorang saksi. Bagaimana bisa hal seperti ini terjadi? , mungkin anda juga tidak dapat percaya. Apalagi dengan semboyan mereka yag katanya "siap melayani masyarakat", sangat tidak cocok dengan perilaku mereka yang memperlakukan kami secara tidak baik. Kami dibentak-bentak, saat bicara tidak ada satu orang pun yang menanggapi. Proses pemerikasaan berlangsung sekitar 1 jam lebih, namun waktu yang singkat itu akan meninggalkan kenangan buruk seumur hidup saya. Sejak itulah saya berasumsi buruk terhadap orang-orang berpangkat tersebut. Maaf pak polisi yang baik, bukan bermaksud merendahkan tapi inilah fakta dari citra yang ditimbulkan oleh anggota kepolisian itu sendiri.Dengar-dengar kabar sih, katanya kalau polisi tidak diberi tips (kayak pelayan hotel aja ya??) mereka tidak akan mengusut kasus dengan cepat,apalagi kasus yang dianggap ringan seperti yang saya alami.

Meski pun akhr-akhir ini ada si Briptu Norman yang menjadi orang terpopuler dalam beberapa minggu, tapi tetap saja citra polisi di mata saya "buruk". Itu masih cerita yang di kantoran nya, apalagi yang di jalanan. Sepengalaman saya juga,beberapa  polisi lalulintas itu gak mengadakan rajia secara merata, siapa yang di dekat dia,itu lah yang ditangkap,yang agak jauh ya dibiarin aja lolos. Saya sih oke-oke aja kalau ditangkap,wong saya emang salah. Tapi kalau tdak merata seperti itu, namanya gak adil dong. Atau jangan-jangan cuma buat nyari uang makan tambahan ya pak?, pantas aja perut-perut nya pada buncit-buncit tuh, hehe.

Lalu kalau polisi tidur bagaimana??Ehmm polisi tidur, dikatakan polisi tidur karena dia cuma bisa diam di tengah jalan,tapi bisa menghadang jalan. Intinya siapapun yang melewatinya pasti akan dihadang oleh nya dalam beberapa saat. Dia gak mengganggu kita secara moril apalagi materil. Dan untung saja polisi tidur gak bisa ngomong, kalau saja mereka (polisi tidur) bisa ngomong dan berprilaku layak nya polisi sungguhan, apa yang akan terjadi? anda mungkin bisa memikirkan nya sendiri. Mungkin kah akan siap melayani dan melindungi masyarakat?? atau malah menjadi momok yang menakutkan dan merugikan bagi masyarakat.
Ghandi Mohammad